Pertunjukan tari Koireng pada perayaan Golden Jublee Celebration di Longa Koireng, India. |
Menurut mitologi, orang Batak merupakan keturunan langsung dewa-dewi yang diturunkan Dewata (Mula Jadi Nabolon) di Pusut Buhit. Manusia pertama atau leluhur paling awal orang Batak adalah Si Raja Batak. Silsilah mengatakan, Si Raja Batak tinggal dan hidup di Sianjurmula-mula, dan dari sanalah keturunannya bertambah banyak, lalu berdiaspora ke seluruh wilayah Tanah Batak dan daerah-daerah lain.
Tentu, silsilah mitologi itu tak bisa dipertanggungkan jawabkan secara ilmiah. Maka banyak kemudian orang Batak mencari-cari asal-usul leluhur Batak melalui penelitian ilmiah. Maka berkembanglah berbagai pendapat tentang hal itu.
Salah satu toko Mizo Puan penjual garmen di Mizoram, India. Kain tenunnya mirip Ulos Batak. |
Sejumlah hasil penelitian juga mengatakan bahwa leluhur orang Batak berasal dari Yunnan, China bagian Selatan, yang terusir oleh invasi bangsa Mongol, sehingga terdesak ke daerah pesisir. Mereka juga terdesak oleh bangsa Arya dan bangsa Hindu dan akhirnya tersebar ke seluruh wilayah Asia Tenggara, mulai dari daerah Indochina, Formosa hingga ke pulau dan kepulauan di Asia Tenggara. Mereka inilah yang dipercaya sebagai nenek moyang orang batak, yang terpecah ke Sumatera dan sebagian ke Philipina.
Informasi lainnya, nenek moyang Bangso Batak berasal dari keturunan suku Mansyuria, Ras Mongolia. Ataukah Batak berasal dari Toraja? Sebab jika dilihat dari budaya, gaya hidup, rumah adat dan seni patung, mereka sungguh mirip dengan Orang Batak.
Salah satu acara paduan suara di gereja Mara. (Foto/Internet) |
Yang terakhir inilah yang ingin saya ketengahkan. Berdasarkan penelusuran di internet (googling), ternyata memang benar ada kemiripan orang Batak dengan beberapa suku di India. Suku yang paling mirip adalah suku Mara, Mizo, Chin, Munsong Naga, Koireng, Lai, Zomi dan lain-lain. Sesuai hasil googling, berikut beberapa suku yang mirip orang Batak:
1. Suku Mizo
Tarian ritual suku Mizo di Mizoram, India. Motif busana mirip ulos Batak. |
Dalam salah satu penelusuran saya, saya temukan sebuah Toko Garmen bernama Mizo Puan, yang khusus menjual kain-kain tenun suku Mizo. Tampaknya, usaha ini berkembang bagus sebab bisa dilacak atau di-follow di Facebook dengan akun page House of Mizo Puan.
2. Suku Koireng
Suku Koireng dahulunya dikenal sebagai Kolram, tanah Timur yang diyakini sama dengan keadaan Karen di Burma Timur (kini Myanmar). Pakaian suku Koireng juga sangat mirip dengan pakaian orang Batak pada era Sisingamangaraja. Bentuk bahan dasar dan coraknya sangat mirip.
3. Suku Monsang
Suku ini tinggal di Chandel, sebuah kabupaten di India. Nama Monsang ini sekilas terasa seperti nuansa Bahasa Batak. Dalam Bahasa Batak, misalnya, dikenal kata munsung (mulut hewan) atau monsak (bela diri Batak), monang (menang) dan lain-lain. Namun, nama suku Monsang ini ternyata berasal dari nama desa mereka, yaitu desa Monsang.
Seorang perempuan tua suku Monsang sedang menenun. (Foto/Internet) |
Tarian tradisional Monsang Naga. (Foto: Internet) |
4. Suku Mate
Suku Mate merupakan komunitas adat di Manipur, India. Mereka menganut agama Kristen. Aliran gereja tumbuh pesat di kalangan suku Mate, dan banyak denominasi gereja seperti Katolik Roma, Kuki Gereja Kristen, Injili Congregational Church, Kuki Baptist Convention dan Fellowship of Bible Church of India (FBCI). Selain itu, suku Mate telah membentuk denominasi sendiri, yang disebut Mate Christian Fellowship Church (MCFC), dengan sekitar 15 gereja lokal saat ini.
5. Suku Mara
Salah satu bentuk tarian Suku Mara di bagian selatan-timur Burma. (Foto/INT) |
Orang Mara sebelumnya dikenal sebagai Lakher, sedangkan orang luar menyebut mereka sebagai Lusei. Di India sendiri suku Mara terdaftar dalam Daftar Suku Terjadwal di negara bagian Mizoram pada tahun 1978 menggantikan identitas lama mereka "Lakher". Orang Mara menyebut daerah pemukiman asli mereka sebagai Maraland (Tanah Mara).
Sebuah foto momen menunjukkan pria dari Suku Mara mengenakan busana gaya Batak. |
Maraland sebagai tanah asli orang Mara, berada di antara dua negara Burma dan India. Asal usul orang Mara seperti halnya suku-suku lain di wilayah ini diselimuti misteri karena tidak ada catatan tertulis. Sejarah lisan menceritakan bahwa mereka turun dari daerah Cina Barat, mereka melakukan perjalanan ke lembah Kabaw dan akhirnya menetap di Maraland hingga saat ini.
Sebuah pameran busana orang Mara di negara bagian Chin, India. (Foto/INT) |
Orang Mara mengklaim diri mereka adalah 100 persen Kristen, kebanyakan Injili dan berbagai denominasi Kristen lainnya. Kedatangan Rev & Mrs Reginald Arthur Lorrain pada tahun 1907 yang sebelumnya telah mendirikan Lakher Pioneer Misi di London pada tahun 1905, dalam satu dekade orang Mara semuanya menerima kekristenan . Meskipun misionaris dari Baptist asal, yang baru ditemukan di Gereja Maraland tidak berafiliasi dengan Gereja luar atau denominasi, dan disebut Gereja Independen Maraland . Gereja Injili saat ini memiliki dua cabang, satu di Maraland India dan lainnya di Burma, cabang-cabang ini dipisahkan setelah Pemisahan India.
Sebuah pertunjukan tari dalam event Cut 2010 di India. (Foto/INT) |
EmoticonEmoticon